Dimana Merah Putih Itu ?

dimana-merah-putih-itu
Bagikan ini ke temanmu :
Share

Dimana Merah Putih Itu ?

Abad 7 hingga 16. Rasa-rasanya ada beberapa (kalau tak bisa disebut banyak) catatan sejarah Nusantara yang membanggakan. Setidaknya dalam hal berdiri di kaki sendiri. Meski ada kalanya terjadi peperangan saat terjadi alih kekuasaan. Sriwijaya, Medang, Singosari, Majapahit, Demak Bintara hingga awal Mataram Islam.

Sekilas membayangkan. Utusan raja diraja pemilik seribu gajah mendatangi pusat peradaban dunia baru di Madinah. Candi megah era Medang. Perahu bercadik yang berlayar hingga Madagaskar. Kedahsyatan cetbang Majapahit. Teknologi logamnya. Warisan kejayaan yang dipertahankan oleh era kerajaan berikutnya.

Kita bisa membusungkan dada. Ketika tentara Tar-Tar – penguasa sepertiga dunia dari Tiongkok hingga Eropa – kocar kacir dikejar pasukan Dyah Wijaya. Berabad-abad lamanya. Pertanian kita juga pernah berjaya. Tak cuma dikonsumsi sendiri, tapi juga dieksport ke mancanegara.

Sebut saja kopi, lada, cengkeh, kayu manis, pala, merica, biji kapas, kacang, tembakau, kayu, rotan, kamper, gaharu, kerang, sarang walet, teripang, kulit penyu. Hingga produk industri dan tambang seperti gula, garam, arak, opium, timah, tembaga, emas dan permata.

Nilai perdagangan eksport dari Jawa saja mencapai lebih dari 3 juta dollar Spanyol per tahun. Saat itu. Sebelum kompeni datang memberi pertolongan berupa pinjaman dalam jumlah besar yang tak mungkin dibayar dengan uang oleh Susuhunan. Hutang yang harus dibayar dengan ‘menjual’ aset-aset strategis. Kota. Pelabuhan. Monopoli perdagangan. Bermula dari sweet surrender. Semua dikuasai kompeni. Penjajahan ekonomi berubah menjadi penjajahan fisik.

Mataram penghasil beras. Wajar. Penduduknya makan beras. Garam bukan berasal dari air laut yang diuapkan, tapi ditambang dari gua-gua. Mungkin tidak pernah terbersit dalam pikiran para Rakaryan bahwa kelak anak cucu mereka harus import beras dan garam untuk bisa makan sehari-hari.

Sebentar lagi, kita akan memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus. Dimana merah putih itu ?. Merah putih itu diikatkan di tiang bendera. Semangatnya ada di balap karung dan bakiak panjang serta sebatang pohon pinang. Tapi, saya tak menemukannya saat membuka dompet dan berbelanja di toko. Entah dengan Anda.

Apa komentarmu ?

Tulis di sini

Alamat email akan disembunyikan. Terimakasih.


*