
Angel… wis… angel… baru baca Babad Tanah Jawi sudah merasa paling paham sejarah Jawa ?. Emang sih, tebal bukunya. Tapi giliran baca terjemahan prasasti kuno, mendadak otak kram karena ceritanya berbeda. Masih yakin kalau Aji Saka itu pencetus tahun Saka dan pencipta 20 aksara hanacaraka?. Apa iya Bandung Bondowoso membangun Candhi Roro Jonggrang dalam waktu semalam?. Benarkah raja Majapahit terakhir bergelar Brawijaya V?. Masak sih Sunan yang mejang di Demak itu jumlahnya sembilan?. Dan masih banyak lagi pertanyaan menggelitik lainnya.
Meski sinopsis di cover belakang menggunakan bahasa Indonesia, tapi isi buku berbahasa Jawa. Tentu saja, Jawa mbeling. Sebagai pengejawantahan DNA tulisan saya yang seringkali nggapleki, sekaligus nguri-uri kabudayan Jawa. Supaya kali ora ilang kedunge. Pokoke ceritane joss buat bahan cerita ke anak cucu. Masak orang Jawa tahunya cuma cerita Kancil nyolong Timun sadja.
SINOPSIS BUKU
Berbagai literatur sejarah Jawa berbahasa Jawa, Sunda, Melayu, Vietnam, Mandarin, Portugis, Inggris hingga Belanda- seperti : prasasti-prasasti di Jawa dan Asia Tenggara serta India, kitab sejarah dari berbagai Dinasti di Tiongkok, cerita penjelajah Arab dan Eropa, karya klasik dalam negeri (Desawarnana/Nagarakrtagama, Pararaton, Carita Parahiyangan, Babad Tanah Jawi dan sebagainya), karya kontroversial (Naskah Wangsakerta, kronik Sam Po Kong, Kanzul Ulum), karya bangsa asing (Zhu Fan Zhi, Ying Yai Sheng Lan, Suma Oriental, Peregrinacao, The History of Java dan sebagainya) – dirangkum menjadi sebuah buku tipis yang sarat dengan catatan kritis. Bagi orang awam, buku ini menawarkan khazanah sejarah Jawa yang komprehensif dan terlalu mempesona.
Buku berbahasa Jawa mbeling ini bercerita tentang : terbentuknya pulau Jawa menurut ilmu Geologi, awal mula kehidupan di Jawa berdasar temuan arkeologi dan genetika, kemegahan bangunan, kesejahteraan penduduk, kehebatan angkatan perang Jawa kuno, mitos Aji Saka dibandingkan dengan fakta peradaban Jawa, Medang pembangun Candi Buddha terbesar di dunia dan penakluk kerajaan-kerajaan di sekelilingnya, Singhasari yang diperintah oleh raja penganut Tantra yang mampu menggentarkan bangsa Tartar penguasa dunia, Wilwatikta sumber inspirasi Indonesia yang runtuh dengan segala kontroversinya, piwulange wali songo yang terdiri dari 8 sunan pengawal transisi masyarakat Jawa dari Hindu-Buddha menuju Islam, Demak Bintoro yang mempertahankan Jawa dari cengkeraman Portugis dan berbeda madzhab dengan kekhalifahan Turki Utsmani, Mataram yang diperintah oleh berbagai tipe raja seperti Alexander Agung-nya Jawa serta Amangkurat -raja terkejam – yang mengawali terjajahnya Jawa oleh Belanda karena terbelit hutang yang sangat banyak hingga terbaginya Mataram menjadi tiga wilayah yang bermula dari Geger Pecinan sebelum akhirnya bergabung dengan NKRI.
Anda bisa mendapatkan buku ini melalui :
Selamat Menikmati !
Tulis di sini