Cegah Penularan Flu Burung dan Sapi Gila

Bagikan ini ke temanmu :
Share

Belakangan ini, kita sering mendengar berita tentang penyakit yang ditularkan melalui hewan. Sebut saja flu burung, sapi gila dan anthrax.

Flu burung (avian influenza) disebabkan oleh virus influenza strain type A (H5N1) yang biasanya terdapat pada kotoran dan sekresi unggas. Penyakit ini menular dari unggas ke unggas atau dari unggas ke babi, baru kemudian menular ke manusia atau langsung dari unggas ke manusia. Bahkan konon, virus ini juga ditularkan melalui lalat.

Gejalanya mirip dengan gejala flu pada umumnya. Demam, sakit tenggorokan, batuk, ingusan, nyeri otot, sakit kepala dan dalam waktu singkat bisa menjadi berat (karena peradangan pada paru/pneumonia), hingga meninggal.

Manusia yang rawan terkena flu burung adalah mereka yang tinggal di sekitar tempat hidup ayam atau babi (misal : peternak dan penduduk yang tinggal disekitar peternakan). Jadi, kemungkinan manusia tertular flu burung melalui makanan boleh dibilang hampir tidak mungkin. Mengapa? Karena virus ini tidak tahan terhadap suhu tinggi. Sementara, daging ayam yang kita konsumsi biasanya telah dimasak pada suhu tinggi. Untuk menghindari penularan, kita dianjurkan untuk memasak daging ayam pada suhu minimal 80 °C selama satu menit. Sedangkan untuk telur ayam, kita dianjurkan memasaknya pada suhu minimal 64 °C selama 4,5 menit. Kini, kita bisa sedikit lega, karena Indonesia sudah bisa memproduksi obat untuk menyembuhkan flu burung.

Penyakit lain yang ditularkan melalui hewan ternak adalah sapi gila. Menurut WHO, belum ada laporan kejadian penyakit sapi gila/Bovine Spongiform Enchepalopathy (BSE) di Indonesia. Lega. Tapi, kita tetap harus waspada terhadap penularannya. Penyakit sapi gila bisa ditularkan ke manusia melalui konsumsi daging sapi. Penyakit sapi gila menyerang jaringan saraf otak manusia dalam bentuk varian Creutzfeldt Jakob Disease (CJD) dan bersifat degeneratif. Manusia yang terkena CJD akan kehilangan kekuatan dan terhenti pertumbuhan badannya. Penyakit ini dapat merambat ke otak, kemudian membuat otak manusia berubah seperti spons atau busa. Tidak seperti flu burung, penyakit sapi gila tidak dapat dicegah dengan pemasakan pada suhu tinggi. Tetapi, risikonya dapat dikurangi dengan tidak mengonsumsi jeroan (misal : usus, babat) dan kaki. Karena bagian tersebut rawan ditumbuhi agen pembawa penyakit sapi gila.

Beberapa waktu yang lalu, orang enggan membeli sate kiloan (sate yang dijual kiloan) di Babakan Madang, Bogor, gara-gara hewan ternak di daerah dekat Sentul tersebut telah terjangkiti wabah anthrax. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis ini ditemukan oleh C.J. Davaine pada tahun 1863. Baru kemudian pada tahun 1881, Louis Pasteur berhasil mengembangkan vaksinnya.

Penularan anthrax dari hewan ke manusia bisa melalui 2 cara, yaitu melalui konsumsi (daging, susu) atau melalui kontak langsung. Spora bakteri anthrax, yang tertelan manusia melalui makanan, masuk ke saluran pernafasan dan saluran pencernaan, lalu mengakibatkan pendarahan pada kedua organ di saluran tersebut. Manusia yang sedang menderita luka atau memar di kulit juga bisa terinfeksi oleh bakteri ini. Gejalanya ditandai dengan pembengkakan kulit, keluar nanah dan demam. Konon, sebanyak 20% dari orang yang tertular anthrax berisiko menghadapi maut.

Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam menanggulangi penyakit ini. Salah satu caranya adalah dengan pemeriksaan kesehatan hewan ternak secara berkala.

Hati-hati pula dengan air kencing hewan (terutama tikus). Karena melalui urine inilah, hewan menularkan penyakit leptospirosis ke manusia. Leptospirosis menyerang ginjal dan hati yang ditandai dengan gejala menggigil, pegal linu, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, batuk kering, mual, muntah, diare, kulit dan putih mata menjadi kekuningan atau kemerahan, pendarahan serta bunyi paru-paru yang tidak normal. Pencegahannya bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan. Pastikan makanan yang akan dikonsumsi tidak tercemar oleh kerabat dari Mickey Mouse ini.

Apa komentarmu ?

Tulis di sini

Alamat email akan disembunyikan. Terimakasih.


*