Manfaat Buah dan Sayur

Bagikan ini ke temanmu :
Share

I’m Popeye the sailorman“ (akulah Popeye si pelaut). Ingat Popeye, ingat spinach (bayam). Tokoh kartun ini memang sengaja dibuat untuk mengampanyekan gerakan gemar makan sayur bayam, yang ditujukan untuk anak-anak. Sayur mengandung mineral dan vitamin yang berguna bagi kesehatan tubuh.

Penanganan sayuran yang salah dapat menyebabkan hilangnya vitamin B dan C. Oleh karena itu, untuk meminimalkan kehilangan vitamin, cobalah tips berikut ini :

  1. Jika sayur tidak segera dimasak, simpanlah sayur ke dalam lemari pendingin (suhu –2 ºC hingga 10 ºC). Tetapi perlu diingat, penyimpanan yang cukup lama dapat mengakibatkan kesegaran sayuran berkurang.
  2. Sayuran dicuci dengan air mengalir sebelum dipotong, sehingga residu pestisida dan telur cacing dapat diminimalisir tanpa kehilangan terlalu banyak vitamin. Ingat, pencucian yang terlalu lama atau perendaman dapat mengurangi kandungan vitamin larut air (vitamin B dan C).
  3. Penambahan air untuk merebus sayur sebaiknya menggunakan rasio sekitar 1: 3.
  4. Sayuran direbus sekitar 3 menit. Pada daun ketela pohon, perebusan berguna untuk mengurangi kandungan asam sianida (HCN, racun pengikat oksigen darah yang dapat menyebabkan kematian).

Buah dan sayur juga mengandung serat dan phytochemicals. Serat larut air dapat memperlambat proses pencernaan, sehingga bisa membuat perut terasa kenyang lebih lama. Serat juga berkhasiat memperlancar buang air besar serta pengeluaran lemak tubuh. Tetapi, serat juga dapat menghambat penyerapan vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, K) serta menghambat kinerja enzym protease. Serat larut air biasa ditemukan pada jeruk, apel dan wortel. Sedangkan serat yang tidak larut air biasa ditemukan pada biji-bijian.

Phytochemicals juga sering disebut sebagai phytonutrient atau flavonoid. Senyawa ini banyak terdapat pada jeruk, bawang putih, brokoli, kubis, daun teh, apel dan anggur ungu. Beberapa senyawa phytochemicals yang bermanfaat diantaranya adalah beta karoten dan isoflavones. Beta karoten adalah pewarna alami (orange, merah dan kuning) yang dapat diubah menjadi vitamin A oleh tubuh. Sayuran yang mengandung beta karoten diantaranya adalah wortel, sayur berwarna hijau (mengandung lutein dan zeaxanthin) dan tomat (mengandung likopen). Hingga saat ini, senyawa tersebut belum terbukti dapat meningkatkan sistem kekebalan, mencegah penyakit jantung maupun kanker, sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh beberapa pihak.

Kol merupakan sayuran kaya antioksidan. Tapi, kol juga mengandung senyawa goitrogenic yang dapat mengganggu penyerapan yodium.

Bagi Anda penderita diabetes, tak ada salahnya untuk membiasakan mengonsumsi buncis. Sebab, buncis mengandung b-sitosterol dan stigmasterol yang bisa meningkatkan produksi insulin.

Dulu, orangtua kita mengonsumsi daun pepaya untuk menambah nafsu makan. Agar daun pepaya tidak pahit, biasanya mereka merebus daun pepaya bersama tanah liat. Selain itu, daun pepaya juga bisa digunakan untuk mengempukkan daging. Enzim papain yang terdapat pada pepaya (seperti bromelin pada nanas) merupakan enzim protease yang dapat merusak struktur primer protein.

Buah apel, pear, salak ataupun kentang yang didiamkan setelah dikupas, biasanya akan berubah warna menjadi coklat. Peristiwa ini disebut browning enzimatis. Penyebabnya adalah kandungan enzym polyphenol oksidase (PPO) pada buah tersebut. PPO bersama oksigen akan mengubah gugus monophenol menjadi O-hidroksi phenol, yang selanjutnya diubah lagi menjadi O-kuinon. Gugus O-kuinon inilah yang membentuk warna coklat. Pencegahannya bisa dilakukan dengan perendaman sayur/buah ke dalam air panas (suhu 82 – 93 ºC) atau pemberian uap air panas selama 3 menit (proses ini disebut blanching/blansir). Jika memungkinkan, buah tersebut dapat direndam dalam larutan vitamin C dengan konsentrasi 200 ppm (200 mg/liter) untuk mencegah terjadinya kontak dengan oksigen.

Apa komentarmu ?

Tulis di sini

Alamat email akan disembunyikan. Terimakasih.


*